Powered By Blogger

suka dengan blog q

Senin, 23 Maret 2009

baca ya puisi q

Aku bertanya pada hati ku..
Duhai hati,,, milik siapa kau kini
Cinta mu dan sayang mu…
Sekarang tertuju kemana???

Namun hatiku tak bisa menjawabnya
Dia hanya diam membisu
Linglung dan bingung
Hati ku menjadi pusing dan sakit

Duhai hatiku..
Apakah telah ku gadaikan kau
Apakah telah ku dagangkan kau
Apakah telah ku hancurkan hatiku sendiri

Hatiku menjawab dengan lantang

Mengapa tanya pada ku
Tanya pada fikiranmu
Tanya pada otakmu
Telah kau buat aku jadi apa???
Terlalu sering ku dipermainkan
Terlalu sering kau permainkan hati orang lain

Tanya pada setiap sel-sel yang ada di kepalamu
Mengapa kau begitu dungu
Mudah saja memeberi aku pada hati yang lain
Seharusnya kau bisa mengintip di cela-cela ku
Apakah hatinya hanya mempermainkan aku
Atau hatinya sebenaranya mencintai aku

Lihatlah diri ku kini …
Hancur berkeping-keping
Kau dengan santai mengutip serpihan ku lagi
Untuk yang keberapa kalinya
Kau kalah, kau bodoh
Kau biarkan saja ku di tusuk bertubi-tubi

Kini,,,
Saat aku masih perlu disembuhkan
Dengan sejenak waktu untuk bermetamorfosis
Menjadi hati yang lebih baik lagi
Hati yang cerdas, yang tak bisa lagi dipermainkan
Kau tetap saja memasuki hati orang lain ke dalam aku..

Hati ku marah padaku
Hatiku memaki-maki ku

Hati…
Lelahkah kau pada pikiranku
Takutkah kau hancur lagi
Remuk redam dan takkan bisa berbentuk lagi

Hatiku menjawab dengan sedih
Di sela-sela dirinya mengalir darah
Mengalir air mata kepedihan
Dan jeritan yang memilukan

Lihatlah dirimu…
Hatiku berkata sambil terisak
Lihatlah dirimu saja
Kau merasa bingung kan…
Kau merasa dunia telah mempermainkanmu
Kau terus saja tertawa di dalam diriku
Kau tertawa karena kau merasa gila, merasa bodoh

Aku memeluk hatiku
Ku merasakan kedinginannya
Ku merasa kehampaannya, ku merasa kesakitannya kesepiannya

Duhai hatiku
Malang sekali dirimu
Sakitkah keperihan mu itu…
Terlalu sakit kah …

Hatiku berbisik dengan lembut
Bisakah ku seperti dulu
Bersinggasana pada satu tempat saja
Memberi cinta dan kasih yang tulus
Hingga membuat hidupmu setiap detik
Setiap menit, setiap jam kembali berwarna??

Hatiku…
Ku juga merindukannya,
Ku juga sangat ingin menikmati saat kau masih suci
Masih bersih dan putih bagai salju

Tapi tak ingatkah kau
Saat kau memberi cinta yang tulus itu
Kau dianiaya , kau dicambuk
Dengan duri-duri kenyataan
Bahwa dia pergi saja meninggalkanmu
Tanpa alasan yang dapat membuat mu ikhlas
Tanpa obat-obat pelipur lara yang mujarab
Agar kau mudah untuk sembuh
Kau mudah untuk bangkit lagi

Tak ingatkah kau
Masa-masa saat kau merangkak tertatih dan mengaduh
Tak ingatkah kau
Saat kau letakkan hatimu di bawah kakinya
Hanya agar dia kembali
Jangan pernah lupakan
Dia dengan sadis menginjak-injak mu hati…

Hatiku menangis semakin perih
Ku ingat semua
Dan ku ingat saat ku hampir saja kembali utuh
Saat ku hampir saja sembuh dan bahagia kembali
Ku ditikam lagi, ku ditusuk lagi
Dia yang lainnya menyia-nyaikan ku
Bagai aku tak berharga di matanya
Dan pergi tanpa sepatah kata pun
Tanpa alasan yang diberinya
dan tanpa obat pelipur lara juga

Aku menghapus air mata hatiku
Aku membelai hatiku sendiri
Jangan menangis lagi hatiku

Lalu apakah yang kau bisa kulakukan kini untukku
Hatiku membentakku lantang
Apakah kau terus begini…

Begini apanya hati…
Ku juga tak tahu apa yang terjadi pada diriku sendiri??
Ku tak tahu pada siapa sebenarnya ku berikan kau
Pada dia yang dulu sangat ku cintai kah
Pada dia yang lain yang masih ku rindukan kah
Atau pada yang baru saja ku tuntun untuk memasukimu

Hati menjerit
Hati tertawa dengan sebuah kedepresian yang tak tertahan lagi
Ku hanya ingin kembali lagi seutuhnya
Saat ku masih bayi, masih tak tahu apa2
Apa itu cinta Apa itu pengorbanan
Apa itu kasih sayang, apa itu air mata

Aku menjawab dengan pahit
Ku juga sangat ingin seperti itu hati
Ku tak ingin mengenalkan cinta padamu
Ku tak ingin mengenalkan rasa “cinta itu”
Yang ternyata hanya menghancurkan hatimu

Tapi berdayakah ku hati??
Dapatkah ku kembalikan kau ke bentuk semula??
Tak bisa, itu hal mustahil di dunia ini

Hati ku melemah
Dia hanya merasakan kelelahan
Tak ada lagi cinta di diriku
Hati berbisik
Kelak takkan ada lagi yang tersisa dariku
Bila suatu saat nanti ku disakiti lagi,,,,
Takkan ada lagi yang dapat menolongku
Tidak juga pikiran yang logis
Tidak juga teman-temanmu yang setia

Aku menangis tertahan
Maafkan hati
Maafkan lah ku hati…
Ku telah buat mu hancur
Membuatmu menderita

Hati berlalu dari hadapanku
Kembali mengutip serpihan-serpihannya yang masih tergeletak
Yang tak berharga yang tak sempurna lagi

Aku menatap nya terus dengan kasihan
Sekali-kali dia mendesah
sekali kali dia meringis kesakitan

Jual saja aku, dagangkan saja aku
Hatiku berbisik dan berlalu dalam kesunyian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar